Skip to main content

Jika linimasa media sosial Anda belakangan ini dipenuhi oleh gelombang warna pink dan hijau, Anda sedang menyaksikan sebuah fenomena komunikasi digital yang kompleks. Di balik tren yang tampak seragam, tersembunyi dua narasi kuat yang berjalan paralel: sebuah ledakan aktivisme sosio-politik yang lahir dari tragedi jalanan, dan gema kampanye kesehatan global yang menyentuh.

Fokus utama dari fenomena ini adalah untuk memahami mengapa dua warna ini, secara bersamaan, menjadi bahasa visual bagi dua perjuangan yang berbeda namun sama-sama mendesak.

Percikan Api Agustus 2025: Kelahiran Dua Ikon Perlawanan

Untuk memahami inti gerakan pink-hijau, kita harus kembali ke akhir Agustus 2025. Gelombang demonstrasi besar yang dipicu oleh akumulasi kekecewaan publik terhadap kebijakan pemerintah dan DPR menjadi panggung utama lahirnya dua simbol yang tak terduga. Dari kekacauan inilah, warna pink dan hijau memperoleh makna barunya.

1. “Brave Pink”: Transformasi Warna Kelembutan Menjadi Keberanian

Di tengah bentrokan antara massa dan aparat, sebuah gambar menjadi viral dan menggetarkan nurani publik. Seorang ibu, yang mengenakan hijab berwarna merah jambu cerah, berdiri tegak seorang diri di hadapan barikade aparat bersenjata. Tanpa rasa takut, ia menjadi antitesis dari kekerasan di sekelilingnya.

Seketika, warna pink yang sering diasosiasikan dengan kelembutan dan feminitas, bertransformasi menjadi simbol perlawanan sipil yang tenang namun tak tergoyahkan. Lahirlah ikon “Brave Pink”, representasi keberanian rakyat biasa dalam menghadapi kekuasaan. Gerakan ini bahkan mendapat dukungan dari lembaga seperti Komnas Perempuan, yang melihatnya sebagai simbol perlawanan tanpa kekerasan.

2. “Hero Green”: Simbol Pengorbanan Rakyat Tak Bersalah

Jika pink menjadi simbol keberanian, hijau menjadi lambang pengorbanan yang tragis. Simbol ini lahir dari kisah pilu Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online berusia 21 tahun.

Fakta yang paling menyentuh adalah Affan bukanlah bagian dari massa demonstran. Malam itu, ia berada di lokasi semata-mata untuk bekerja mencari nafkah. Nahasnya, ia menjadi korban saat sebuah kendaraan taktis (rantis) Brimob menabrak dan melindasnya hingga tewas.

Insiden yang terekam dalam video amatir ini memicu kemarahan dan duka kolektif. Jaket hijau yang dikenakan Affan sontak menjadi simbol “Hero Green”. Warna ini tidak lagi sekadar identitas profesi, melainkan representasi rakyat kecil yang tak bersalah, yang menjadi korban dalam konflik antara negara dan warganya.

Dari Jalanan ke Linimasa: Solidaritas Digital dalam Dua Warna

Kedua ikon ini—keberanian “Brave Pink” dan pengorbanan “Hero Green”—dengan cepat menyatu di ruang digital, melahirkan sebuah gerakan solidaritas visual yang masif. Warganet dari berbagai kalangan, termasuk figur publik, serempak mengubah foto profil mereka menjadi kombinasi pink dan hijau.

Partisipasi dipermudah oleh situs filter otomatis, yang memungkinkan siapa saja untuk bergabung dalam gerakan ini hanya dengan beberapa klik. Setiap foto profil yang berubah warna menjadi sebuah pernyataan sikap yang tak bisa diabaikan: sebuah pengakuan atas peristiwa yang terjadi dan keberpihakan yang jelas pada rakyat.

Satu Tren, Dua Perjuangan

Fenomena pink-hijau adalah cerminan sempurna dari masyarakat digital modern. Ia menunjukkan bagaimana sebuah simbol sederhana dapat menjadi kanvas bagi dua perjuangan yang fundamental: perjuangan untuk keadilan sosial dan akuntabilitas negara, serta perjuangan melawan penyakit mematikan.

Memahami tren ini menuntut kita untuk melihat lebih dalam dari sekadar warna. Di baliknya terdapat kisah keberanian, tragedi, harapan, dan solidaritas yang kompleks. Fenomena ini menegaskan bahwa di era digital, setiap unggahan dan foto profil memiliki potensi untuk menjadi suara dalam sebuah narasi yang lebih besar—sebuah narasi yang menuntut untuk didengar.

Perut Rata Bukan Lagi Mimpi, Ini 3 Pilar Gaya Hidup Sehat dari dr. TirtaDiriOlahraga

Perut Rata Bukan Lagi Mimpi, Ini 3 Pilar Gaya Hidup Sehat dari dr. Tirta

Keunal AdminSeptember 24, 2025
Sebelum Film Mulai, Bioskop Putar Video Presiden Prabowo! Ini PenjelasannyaBerita

Sebelum Film Mulai, Bioskop Putar Video Presiden Prabowo! Ini Penjelasannya

Keunal AdminSeptember 24, 2025
Refleksi Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober: Menjaga Ideologi di Tengah Arus Informasi DigitalBeritaDiri

Refleksi Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober: Menjaga Ideologi di Tengah Arus Informasi Digital

Keunal AdminOctober 1, 2025

Leave a Reply