Skip to main content

Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila, sebuah momen refleksi untuk mengenang sejarah kelam peristiwa G30S/PKI sekaligus meneguhkan kembali Pancasila sebagai dasar negara yang tak tergoyahkan. Di era digital saat ini, peringatan ini menjadi semakin relevan di tengah tantangan ideologi yang datang dalam berbagai bentuk, mulai dari radikalisme, intoleransi, hingga masifnya penyebaran disinformasi di media sosial.

Tantangan Ideologi di Era Digital

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar seremoni historis, melainkan sebuah pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sejarawan Dr. Anhar Gonggong menegaskan bahwa Pancasila telah terbukti sebagai ideologi yang kokoh dan mampu mempersatukan bangsa di tengah berbagai tantangan. Namun, di era digital, ancaman terhadap ideologi negara tidak lagi hadir dalam bentuk fisik, melainkan melalui infiltrasi digital dan manipulasi narasi sejarah.

Arus globalisasi dan kemudahan akses informasi melalui media sosial membawa serta tantangan baru:

  • Penyebaran Hoaks dan Disinformasi: Berita bohong dan disinformasi yang masif dapat dengan mudah memecah belah masyarakat dan merusak tatanan sosial.
  • Radikalisme dan Ideologi Transnasional: Internet menjadi sarana subur bagi penyebaran paham radikal dan ideologi alternatif yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
  • Polarisasi Sosial: Media sosial sering kali menjadi platform untuk menyebarkan narasi provokatif dan sektarian yang dapat memicu konflik dan mengancam Sila Ketiga, Persatuan Indonesia.
  • Individualisme dan Konsumerisme: Budaya individualistis yang dipromosikan melalui platform digital berpotensi mengikis semangat gotong royong dan keadilan sosial yang menjadi inti dari Pancasila.

Meneguhkan Nilai-Nilai Pancasila di Ruang Digital

Menghadapi tantangan tersebut, implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam berinteraksi di dunia maya, menjadi sebuah keharusan. Di sinilah Pancasila harus hadir sebagai kompas moral dan filter informasi.

Beberapa cara untuk memaknai Hari Kesaktian Pancasila dan menjaga relevansi ideologi bangsa di era digital antara lain:

  • Membuat Konten Edukatif: Generasi muda dapat berpartisipasi aktif dengan menciptakan dan menyebarkan konten edukatif di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, atau YouTube mengenai sejarah dan nilai-nilai Pancasila.
  • Meningkatkan Literasi Digital: Mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, mengenai pentingnya literasi digital sangatlah krusial untuk membentengi diri dari informasi palsu dan narasi yang memecah belah.
  • Menggunakan Media Sosial Secara Bertanggung Jawab: Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam bermedia sosial berarti menghindari penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan komentar yang dapat memicu perpecahan. Ini sejalan dengan Sila Kedua yang menekankan kemanusiaan di tengah dunia digital yang kerap menihilkan empati.
  • Menghidupkan Semangat Gotong Royong: Menerapkan nilai-nilai seperti toleransi, gotong royong, dan musyawarah dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun virtual, merupakan wujud nyata menjaga dasar negara.

Pancasila: Kompas Moral di Era Digital

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober menjadi momentum penting bagi seluruh elemen bangsa untuk merefleksikan kembali ketangguhan Pancasila sebagai ideologi negara. Di tengah derasnya arus informasi dan tantangan di era digital, kesaktian Pancasila diuji bukan lagi oleh ancaman fisik, melainkan oleh kemampuan kita sebagai bangsa untuk mengamalkan nilai-nilainya dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Dengan memperkuat komitmen terhadap Pancasila, meningkatkan literasi digital, dan secara aktif mempromosikan persatuan dalam keberagaman, bangsa Indonesia dapat memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi ideologi yang hidup, relevan, dan sakti, mampu menjadi kompas moral di tengah derasnya arus globalisasi dan digitalisasi.

Peta Jalan AI 2045: Ambisi Raksasa Indonesia Menuju Puncak Digital AsiaTeknologi

Peta Jalan AI 2045: Ambisi Raksasa Indonesia Menuju Puncak Digital Asia

Keunal AdminSeptember 25, 2025
PSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert: Analisis Singkat dan Arah Baru Timnas IndonesiaBeritaOlahraga

PSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert: Analisis Singkat dan Arah Baru Timnas Indonesia

Keunal AdminOctober 16, 2025
Euforia Padel di Swedia: Dari Olahraga Terpopuler Menjadi Industri yang MerugiBeritaOlahraga

Euforia Padel di Swedia: Dari Olahraga Terpopuler Menjadi Industri yang Merugi

Keunal AdminSeptember 30, 2025

Leave a Reply