Skip to main content

Di tengah kondisi ekonomi yang seringkali tidak menentu, ajakan untuk bersedekah mungkin terdengar berat bagi sebagian orang yang merasa hidupnya pas-pasan. Namun, ulama kharismatik, Buya Yahya, memberikan pandangan yang menyejukkan dan mendalam mengenai pentingnya amalan ini, justru di saat kita merasa sempit. Menurutnya, sedekah bukanlah tentang kelapangan harta, melainkan tentang kelapangan hati dan keyakinan pada janji Allah SWT.

Dalam berbagai ceramahnya, Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah ini menekankan bahwa sedekah di waktu sulit memiliki nilai yang luar biasa di mata Allah. Ajaran ini menjadi pengingat relevan bahwa esensi dari memberi bukanlah menunggu kaya, tetapi membiasakan diri untuk berbagi dalam segala kondisi sebagai wujud ketakwaan dan rasa syukur.

Meluruskan Makna Sedekah: Bukan Hanya Milik Mereka yang Berpunya

Salah satu poin utama yang disampaikan Buya Yahya adalah meluruskan persepsi umum bahwa sedekah hanya bagi mereka yang memiliki kelebihan harta. Ia menegaskan bahwa Allah SWT tidak menilai sedekah dari jumlahnya, melainkan dari pengorbanan dan keikhlasan di baliknya. “Ketahuilah satu miliar bagi orang kaya adalah sebuah kebaikan, tapi mungkin itu sama dengan orang yang fakir hanya seratus ribu. Karena memang punyanya itu,” jelas Buya Yahya dalam sebuah kesempatan.

Pandangan ini mengajarkan bahwa nilai sedekah bersifat relatif terhadap kemampuan seseorang. Seseorang yang berpenghasilan pas-pasan namun tetap menyisihkan sebagian kecil hartanya untuk orang lain menunjukkan tingkat keimanan dan perjuangan yang tinggi. Justru, menurut Buya Yahya, orang yang tidak terbiasa memberi di saat sedikit, jangan berkhayal bisa menjadi dermawan saat hartanya melimpah.

Janji Allah: Keberkahan yang Datang dari Pengorbanan

Inti dari ajaran Buya Yahya adalah keyakinan penuh terhadap janji Allah. Al-Qur’an dan Hadits secara tegas menyatakan bahwa harta tidak akan berkurang karena sedekah. Sebaliknya, Allah berjanji akan mengganti dan melipatgandakan rezeki bagi mereka yang berinfak di jalan-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Saba’ ayat 39: “Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.”

Janji ini bukanlah isapan jempol, melainkan sebuah kepastian bagi orang beriman. Keberkahan yang datang tidak selalu berbentuk materi yang berlipat ganda secara instan. Keberkahan bisa berupa ketenangan jiwa, kesehatan, kemudahan dalam urusan, dan terhindar dari musibah. Sedekah di waktu sempit adalah bukti nyata bahwa ketergantungan seorang hamba lebih besar kepada Allah daripada kepada harta yang dimilikinya.

Dampak Psikologis dan Spiritual bagi Pemberi

Selain janji pahala dan keberkahan rezeki, bersedekah di kala sulit memberikan dampak positif yang signifikan bagi kondisi mental dan spiritual pelakunya. Tindakan memberi dapat mengalihkan fokus dari kesulitan diri sendiri kepada kebutuhan orang lain, sehingga mengurangi perasaan cemas dan stres. Muncul perasaan bahagia dan puas karena mampu bermanfaat bagi sesama, yang pada gilirannya meningkatkan rasa syukur atas apa yang masih dimiliki.

Secara spiritual, amalan ini melatih jiwa untuk tidak terikat pada materi dan membersihkan hati dari sifat kikir. Ini adalah bentuk investasi akhirat yang paling menguntungkan. Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits, “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi). Dengan demikian, sedekah menjadi sarana penyucian diri dan jalan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Ajaran Buya Yahya ini selaras dengan pandangan ulama lainnya yang menyebut bahwa sedekah paling utama adalah yang dikeluarkan dengan susah payah oleh orang yang berkekurangan. Ini bukan berarti memaksa diri hingga menelantarkan kebutuhan pokok keluarga, melainkan tentang menyeimbangkan antara kebutuhan masa depan (menabung) dengan investasi untuk akhirat (sedekah). Memulai dari hal kecil secara konsisten adalah kunci untuk menumbuhkan kebiasaan mulia ini, membuktikan bahwa kedermawanan adalah soal mentalitas, bukan sekadar nominal.

Tragedi Demo 28 Agustus: Pengemudi Ojol Tewas Dilindas Rantis, Tuntutan Keadilan MenggemaBerita

Tragedi Demo 28 Agustus: Pengemudi Ojol Tewas Dilindas Rantis, Tuntutan Keadilan Menggema

Keunal AdminSeptember 25, 2025
Simplifying Life with Clever Tech SolutionsTeknologi

Simplifying Life with Clever Tech Solutions

Keunal AdminJune 19, 2023
Design Inspirations: Captivating Visual StoriesTeknologi

Design Inspirations: Captivating Visual Stories

Keunal AdminJune 9, 2023

Leave a Reply